Apa Itu Internet?
Internet (Inter-Network) adalah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang
menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun
perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya
informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet
meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber
daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu
lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam
jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error
handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada
internet dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa
terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan memiliki nama
domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu
sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis
protokol lainnya.
Sejarah Internet
Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun
1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense
Advanced Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk
membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi
di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan
cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui
jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer.
Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis
lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET
kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika
hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET
dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET.
Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang
segera bergabung kedalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access,
email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis
seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan
yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini,
kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun
1990 ketika World Wide Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika
Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun
demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada
tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan
bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat
sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Aplikasi Internet
Internet sebenarnya mengacu kepada istilah untuk menyebut sebuah jaringan, bukannya
suatu aplikasi tertentu. Karenanya, internet tidaklah memiliki manfaat apa-apa tanpa
adanya aplikasi yang sesuai. Internet menyediakan beragam aplikasi yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan. Setiap aplikasi berjalan diatas sebuah protokol
tertentu. Istilah "protokol" di internet mengacu pada satu set aturan yang mengatur
bagaimana sebuah aplikasi berkomunikasi dalam suatu jaringan. Sedangkan software
aplikasi yang berjalan diatas sebuah protokol disebut sebagai aplikasi client. Di bagian
ini, kita akan berkenalan secara sepintas dengan aplikasi-aplikasi yang paling sering
dimanfaatkan oleh pengguna internet.
WWW (World Wide Web)
Dewasa ini, WWW atau yang sering disebut sebagai "web" saja adalah merupakan
aplikasi internet yang paling populer. Demikian populernya hingga banyak orang yang
keliru mengidentikkan web dengan internet.
Secara teknis, web adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar,
suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan
dalam bentuk hypertext. Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam
format HTML (Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk
grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek
multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World).
Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang secara populer disebut sebagai
browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam webserver
melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Dewasa ini, tersedia
beragam perangkat lunak browser. Beberapa diantaranya cukup populer dan digunakan
secara meluas, contohnya seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator,
maupun Opera, namun ada juga beberapa produk browser yang kurang dikenal dan hanya
digunakan di lingkungan yang terbatas.
Sebagai dokumen hypertext, dokumen-dokumen di web dapat memiliki link (sambungan)
dengan dokumen lain, baik yang tersimpan dalam webserver yang sama maupun di
webserver lainnya. Link memudahkan para pengakses web berpindah dari satu halaman
ke halaman lainnya, dan "berkelana" dari satu server ke server lain. Kegiatan penelusuran
halaman web ini biasa diistilahkan sebagai browsing, ada juga yang menyebutnya sebagai
surfing (berselancar).
Seiring dengan semakin berkembangnya jaringan internet di seluruh dunia, maka jumlah
situs web yang tersedia juga semakin meningkat. Hingga saat ini, jumlah halaman web
yang bisa diakses melalui internet telah mencapai angka miliaran. Untuk memudahkan
penelusuran halaman web, terutama untuk menemukan halaman yang memuat topiktopik
yang spesifik, maka para pengakses web dapat menggunakan suatu search engine
(mesin pencari). Penelusuran berdasarkan search engine dilakukan berdasarkan kata
kunci (keyword) yang kemudian akan dicocokkan oleh search engine dengan database
(basis data) miliknya. Dewasa ini, search engine yang sering digunakan antara lain
adalah Google (www.google.com) dan Yahoo (www.yahoo.com).
Interaksi Secara Elektronis
Akhir-akhir ini, kita cenderung semakin akrab dengan istilah-istilah semacam e-
Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning, dan sebagainya. Huruf "E" disini
mengacu pada kata "Electronic", tapi lebih banyak digunakan dalam konteks internet.
Jadi, istilah-istilah tersebut bisa dibaca sebagai Electronic Commerce, Electronic
Government, Electronic Banking, atau Electronic Learning.
Dalam bagian ini, kita akan membahas secara sepintas tentang hal-hal yang berkaitan
dengan istilah-istilah diatas. Dalam kenyataannya, hal-hal tersebut jauh lebih kompleks
sehingga tidak mungkin dibahas secara rinci dalam halaman ini.
E-Commerce
Dari namanya, kita sudah bisa menebak kalau ini berkaitan dengan kegiatan yang bersifat
komersial. Tidak salah memang, karena istilah e-commerce yang akan kita bahas ini
memang mengacu pada kegiatan komersial di internet. Contoh paling umum dari
kegiatan e-commerce tentu saja adalah aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana
internet. Dengan memanfaatkan e-commerce, para penjual (merchant) dapat menjajakan
produknya secara lintas negara karena memang sifat internet sendiri yang tidak mengenal
batasan geografis. Transaksi dapat berlangsung secara real time dari sudut mana saja di
dunia asalkan terhubung dalam jaringan internet.
Umumnya transaksi melalui sarana e-commerce dilakukan melalui sarana suatu situs web
yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam etalase bagi produk yang dijajakan. Dari
situs web ini, para pembeli (customer) dapat melihat bentuk dan spesifikasi produk
bersangkutan lengkap dengan harga yang dipatok. Berikutnya, apabila si calon pembeli
tertarik, maka ia dapat melakukan transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana
kartu kredit. Berbeda dengan transaksi kartu kredit pada umumnya yang menggunakan
peralatan khusus, transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan memasukkan
nomor kartu kredit beserta waktu kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan.
Di tahap selanjutnya, program di server e-commerce akan melakukan verifikasi terhadap
nomor kartu kredit yang diinputkan. Apabila nomor kartu yang dimasukkan valid, maka
transaksi dianggap sah dan barang yang dipesan akan dikirimkan ke alamat pembeli.
Tentu saja sebelumnya saat mengisi formulir pemesanan, calon pembeli telah mengisikan
alamat lengkap kemana barang yang akan dibelinya harus dikirimkan. Harga barang yang
dibeli kemudian akan dimasukkan dalam rekening tagihan dari kartu kredit yang
digunakan.
Aktifitas e-commerce sebenarnya bukan melulu berkisar pada usaha perdagangan. Kalau
kita rajin menjelajahi situs-situs web, kita bisa menjumpai aneka usaha yang pada intinya
berusaha mengeduk keuntungan dari lalu-lintas akses internet. Ambil contoh situs lelang
online di www.ebay.com yang demikian populer, juga situs penyedia jasa yang mengutip
bayaran untuk netters yang ingin menggunakan layanannya. Tidak ketinggalan pula situssitus
khusus dewasa. Bahkan untuk yang terakhir ini justeru disebut-sebut sebagai
pelopor dari bisnis e-commerce.
Seperti halnya kegiatan bisnis konvensional, iklan juga memegang peranan penting
dalam e-commerce. Para pengelola situs web banyak mendapatkan pemasukan dari iklan
yang ditayangkan di situs web yang dikelolanya (umumnya berbentuk iklan banner atau
popup window). Tengok saja Yahoo atau DetikCom sebagai contoh dimana tiap
halamannya selalu dijejali oleh banner iklan yang mencolok mata. Wajar saja, sebab dari
sanalah sumber pembiayaan layanan (plus sumber keuntungan) mereka berasal.
Tapi dengan makin banyaknya situs web yang muncul juga berarti semakin ketatnya
persaingan. Menjaring iklan di sebuah situs web tentu saja tidak gampang. Para
pemasang iklan umumnya hanya berminat memasang iklannya pada situs dengan trafik
kunjungan yang tinggi. Itu artinya para pengelola situs harus berusaha memancing
sebanyak mungkin pengunjung ke situs mereka. Caranya tentu saja dengan memajang
content yang beragam sehingga pengunjung bisa betah berlama-lama di situsnya--syukursyukur
kalau mereka akan balik lagi di kesempatan berikut atau lebih baik lagi apabila
sampai menjadi pengunjung setia.
E-Banking
Electronic Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet.
Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis
transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan
penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan
aktifitas pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihantagihan
rutin bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Jelas banyak
keuntungan yang bisa didapatkan nasabah dengan memanfaatkan layanan ini, terutama
bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena transaksi e-banking jelas
bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah dapat terhubung
dengan jaringan internet.
Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan
kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bank bersangkutan.
Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan melakukan aktifitas perbankan melalui
situs web bank bersangkutan.
E-banking sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, baru
beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas.
Konon ini berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama
dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan memang merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan
lainnya di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan
penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sebuah situs ebanking
diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk
menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka
yang memang betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan
dalam e-banking adalah melalui SSL (Secure Socket Layer) maupun lewat protokol
HTTPS (Secure HTTP).
E-Government
Istilah ini baru kedengaran beberapa waktu belakangan ini, seiring dengan maraknya
pemanfaatan teknologi internet dalam bidang pemerintahan. Walaupun namanya egovernmet,
tapi jangan dibayangkan ini adalah sistem pemerintahan yang sepenuhnya
berbasis internet. E-government, khususnya di Indonesia, masih diartikan secara sempit
sebagai sebuah sistem di internet (entah web, alamat email kontak, atau milis) yang
mengeksploitir potensi di suatu daerah dengan maksud mengundang pihak-pihak yang
mungkin dapat memberikan keuntungan bagi daerah bersangkutan, entah itu sebagai
investor atau turis.
Kalau kita menengok ke situs-situs pemerintah daerah di Indonesia yang mengaku
sebagai "e-government", sebenarnya tidak ubahnya dengan etalase yang memajang data
statisik, potensi wisata, dan kekayaan alam suatu daerah, dan tidak ketinggalan pula
kesempatan (baca: undangan) bagi para investor untuk menanamkan modalnya di daerah
bersangkutan. Content yang berkaitan dengan pemerintahan (government) sendiri
malahan tidak mendapat perhatian yang cukup.
Ini mungkin hanya masalah istilah, tapi rasanya cukup mengganggu juga, khususnya
kalau dibandingkan dengan aktifitas elektronik lainnya di internet yang memang betulbetul
mengacu ke namanya. Namun demikian, mudah-mudahan kita juga sedang menuju
ke arah yang lebih maju dalam hal pemanfaatan internet untuk keperluan pemerintahan
sehingga kelak slogan e-government ini betul-betul diaplikasikan secara utuh dan
bukannya sekedar sebagai "etalase" potensi daerah seperti yang sekarang kita saksikan.
Salah satu contoh penerapan e-Government dalam artian sesungguhnya dapat dijumpai di
negara tetangga kita, Singapura. Untuk penerapan e-Governement di negaranya,
pemerintah Singapura telah menjalankan proyek ambisius yang disebut eGAP (Electronic
Government Action Plan). Proyek yang setiap tahapnya menyedot anggaran sebesar US$
743 juta ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan publik secara online di negara
tersebut.
Tahap pertama proyek ini telah berhasil membangun 1600 layanan publik secara online.
Layanan ini tidak hanya memberi informasi, tetapi juga sanggup melakukan transaksi
semacam memesan fasilitas olahraga, mendaftarkan perusahaan, membuat paspor baru,
dan sebagainya. Program ini telah berhasil membuat 75 persen penduduk Singapura
mulai berkomunikasi dengan birokrasi secara online via internet. Dalam proyek eGAP
tahap II yang dimulai pada tahun 2003.
e-Learning
Istilah e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk penerapan teknologi
informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Definisi e-Learning sendiri
sebenarnya sangat luas, bahkan sebuah portal informasi tentang suatu topik (seperti
halnya situs ini) juga dapat tercakup dalam e-Learning ini. Namun istilah e-Learning
lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajarmengajar
di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi Internet.
Dalam teknologi e-Learning, semua proses belajar-mengajar yang biasa ditemui dalam
sebuah ruang kelas, dilakukan secara live namun virtual, artinya dalam saat yang sama,
seorang guru mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan
para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda.
Dalam hal ini, secara langsung guru dan siswa tidak saling berkomunikasi, namun secara
tidak langsung mereka saling berinteraksi pada waktu yang sama.
Semua proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang
terhubung ke jaringan internet, dan semua fasilitas yang yang biasa tersedia di sebuah
sekolah dapat tergantikan fungsinya hanya oleh menu yang terpampang pada layar
monitor komputer. Materi pelajaran pun dapat diperoleh secara langsung dalam bentuk
file-file yang dapat di-download, sedangkan interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk
pemberian tugas dapat dilakukan secara lebih intensif dalam bentuk forum diskusi dan
email.
Pemanfaatan e-Learning membuahkan beberapa keuntungan, diantaranya dari segi
finansial dengan berkurangnya biaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan
sistem secara keseluruhan jika dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk
mendirikan bangunan sekolah beserta seluruh perangkat pendukungnya, termasuk
pengajar. Dari sisi peserta didik, biaya yang diperlukan untuk mengikuti sekolah
konvensional, misalnya transportasi, pembelian buku, dan sebagainya dapat dikurangi,
namun sebagai gantinya diperlukan biaya akses internet. Dari sisi penyelenggara, biaya
pengadaan e-Learning sendiri dapat direduksi, disamping jumlah peserta didik yang dapat
ditampung jauh melebihi yang dapat ditangani oleh metode konvensional dalam kondisi
geografis yang lebih luas.
Namun, dibalik segala kelebihan yang ditawarkan, penerapan e-Learning, khususnya di
Indonesia masih menyimpan masalah, antara lain pada keterbatasan akses internet serta
kurangnya pemahaman masyarakat akan teknologi internet. e-Learning juga kurang
cocok untuk digunakan pada level pendidikan dasar dan menengah, khususnya karena
kendala sosialisasi. Seperti kita ketahui, tujuan kegiatan belajar-mengajar di sekolah
bukan hanya untuk menimba ilmu pengetahuan, melainkan juga melatih anak untuk
bersosialisasi dengan teman sebaya maupun lingkungan di luar rumah. Hal semacam ini
tidak bisa didapati dalam sekolah maya via e-Learning. Disamping itu, sistem belajar
jarak jauh sangat mensyaratkan kemandirian, sehingga lebih cocok untuk diterapkan pada
lembaga pendidikan tinggi maupun kursus.
Disamping beberapa sampel diatas, kita akan menjumpai lebih banyak lagi "e-e" lainnya
di intenet sebagai konsekuensi dari semakin banyaknya aktifitas di dunia nyata yang
dapat dipindahkan dalam bentuk elektronis di internet. Namun demikian, kiranya kita
semua setuju bahwa tidak seluruh kegiatan manusia dapat ditransformasikan kedalam
bentuk elektronis. Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, dan karenanya memiliki
naluri untuk bersosialisasi secara normal. Kebutuhan sosialisasi semacam ini hanya bisa
dipuaskan melalui interaksi secara manusiawi, bukan melalui perangkat elektronik,
seberapapun majunya tingkat perkembangan teknologi yang telah dicapai.
Sumber : dhani.singcat.com/files/pengenalan_internet.pdf